Renungan Harian | Cerita Inspirasi dan Motivasi | Lirik Lagu Rohani | Kidung Jemaat | Foto-foto | Kumpulan Partitur Koor | Teknik Vokal | video of SP-HKBP SELAMAT DATANG DI OFFICIAL SITE SEKSI PEMUDA HKBP HELVETIA MAWAR, SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA, GOD BLESS US!!! Membenarkan diri sendiri itu tidak berkenan dihadapan Tuhan. - SEKSI PEMUDA HKBP HELVETIA RESSORT HELVETIA MEDAN
Loading...
Monday, September 29, 2014

Membenarkan diri sendiri itu tidak berkenan dihadapan Tuhan.


Baca:  Matius 7:1-5
"Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."  Matius 7:5

Menghakimi dan melihat segala kesalahan atau kelemahan orang lain, meski itu sekecil kuman, adalah pekerjaan yang paling mudah dilakukan.  Sedangkan yang paling sulit adalah melihat kesalahan diri sendiri meski kesalahan itu begitu besar.  Itulah sifat alamiah manusia.  Firman Tuhan mengingatkan kita dengan keras,  "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi."  (Matius 7:1).  Dan  "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain."  (Galatia 6:4).  Sikap membenarkan diri sendiri dan menganggap orang lain sebagai sumber kesalahan atau ketidakbenaran adalah tindakan yang tidak berkenan kepada Tuhan.  Siapakah sesungguhnya kita ini?

     Perhatikan apa yang disampaikan Yesus dalam perumpamaannya mengenai dua orang yang pergi ke rumah Tuhan untuk berdoa yaitu orang Farisi dan pemungut cukai (baca  Lukas 18:9-14).  Kita tahu orang Farisi mahir firman Tuhan, terkenal dengan keahlian dan pengajarannya tentang Kitab suci sehingga ia sangat disegani dan dihormati umat Israel.  Secara kasat mata orang melihatnya sebagai orang yang tekun menjalankan ibadahnya.  Karena itu doa-doa yang dipanjatkan orang Farisi ini berisi seabrek laporan aktivitas rohaninya:  kesetiaannya beribadah, berpuasa 2x seminggu, memberikan persepuluhan dan semua hal yang Alkitabiah.  Ia menganggap diri sempurna, benar, suci, lebih hebat, merasa tidak sama dengan orang lain.  Dengan sombongnya ia berkata di hadapan Tuhan  "...aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;"  (Lukas 18:11).

     Lalu perhatikan pemungut cukai itu:  berdiri jauh-jauh, bahkan tidak berani menengadah ke atas, tapi menundukkan kepalanya dalam-dalam, serta memukul-mukul dirinya karena merasa dirinya tidak layak di hadapan Tuhan,  "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini."  (Lukas 18:13).  Ia menyadari keberadaan dirinya yang kotor, hina dan penuh dengan dosa.  Sebagai pemungut cukai ia memiliki reputasi yang buruk di mata masyarakat.  Semua orang menjauhinya dan sudah mencap jelek dirinya. (Bersambung)

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentarnya, GBU

CONTACT US:
SEKSI PEMUDA HKBP HELVETIA
Sekretariat : Jln. Mawar Raya No 27A Gedung Sekola minggu Lt. 2 HKBP Helvetia Medan
Telp : 061-8451060
 
TOP
SP-HKBP Helvetia Ress. Helvetia Distrik X Medan-Aceh : facebook | Google+ | Profil SP-HKBP | Peraturan Organisasi | HKBP Helvetia
Copyright © 2014. SEKSI PEMUDA HKBP HELVETIA RESSORT HELVETIA MEDAN - Allright Reserved | Privacy Policy
Design dan Template oleh: clinton hutauruk
OFFICIAL SITE by SP-HKBP Helvetia ress. Helvetia Medan